1. Gerakan 3A : gerakan
yang bersemboyan Nippon Cahaya Asia, Nippon Pemimpin Asia, dan Nippon Pelindung
Asia. Dibentuk pada bulan April 1942 bertujuan menggerakkan rakyat dalam
mendukung Jepang melawan Sekutu.
2. Putera adalah organisasi yang dibentuk pemerintah Jepang di Indonesia pada 16 April 1943 dan
dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir.Soekarno M.Hatta, Ki
Hajar Dewantoro dan K.H
Mas Mansyur. Tujuan Putera adalah untuk membujuk kaum Nasionalis dan
intelektual untuk mengabdikan pikiran dan tenaganya untuk kepentingan perang
melawan Sekutu dan diharapkan dengan adanya pemimpin orang Indonesia, maka
rakyat akan mendukung penuh kegiatan ini. Dalam tempo singkat Putera dapat
berkembang sampai ke daerah dengan anggotanya adalah kumpulan organisasi profesi
seperti, Persatuan Guru Indonesia, perkumpulan pegawai pos, radio dan telegraf,
perkumpulan Istri Indonesia, Barisan Banteng dan Badan Perantara Pelajar
Indonesia serta Ikatan Sport Indonesia.
3. Jawa
Hokokai : Perhimpunan Kebaktikan Rakyat Jawa, yakni organisasi resmi
jaman pendudukan yang dibentuk tanggal 11 Maret 1944 bertujuan untuk
mengerahkan rakyat Jawa dalam membantu Jepang melawan Sekutu ; Kebaktian Rakyat
Jawa. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1944, setelah kedudukan pasukan Jepang
semakin terdesak. Tujuannya adalah untuk menggerakan seluruh rakyat Indonesia
agar berbakti kepada Jepang. Sebagai tanda bahwa rakyat benar-benar berbakti,
maka rakyat harus rela berkurban, baik harta benda maupun jiwa dan raga untuk
kepentingan perang Jepang. Rakyat Indonesia harus menyerah-kan emas, intan, dan
segala harta benda (terutama beras) untuk kepentingan perang.
4. PETA ( Pembela
Tanah Air )
PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944 atas usul Gotot Mangkupraja kepada
Letjend. Kumakici Harada ( Panglima Tentara Ke - 16). PETA di Sumatera dikenal
dengan Gyugun.
Pembentukan PETA ini berbeda dengan organisasi lain bentukan Jepang. Anggota
PETA terdiri atas orang Indonesia yang mendapat pendidikan Militer Jepang. PETA
bertugas mempertahankan Tanah Air Indonesia. PETA merupakan tentara garis
kedua. Di Jawa dibentuk 50 Batalion PETA. Jabatan Komando Batalion dipegang
oleh orang indonesia tetapi setiap Komandan ada Pelatih dan Penasihat Jepang.
Tokoh – Tokoh PETA yang terkenal antara lain Supriyadi, Jenderal Sudirman,
Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Ahmad Yani.
Pergerakan massa rakyat dalam Organisasi – Organisasi diatas telah mendorong
rakyat memiliki keberanian, sikap mental untuk menentang penjajahan, pemahaman
terhadap Kemerdekaan maupun sikap mental yang mengarah pada terbentuknya
Nasionalisme.
5. Heiho adalah pasukan yang terdiri dari
bangsa Indonesia yang dibentuk oleh tentara
pendudukan Jepang di Indonesia pada masa Perang Dunia II.
Pasukan ini dibentuk berdasarkan instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar
Umum Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 September 1942 dan mulai
merekrut anggota pada 22 April 1943.
Heiho pada awalnya
dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan
parit pertahanan, menjaga tahanan, dll. Dalam perkembangannya, seiring semakin
sengitnya pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di
medan perang, bahkan hingga ke Morotai dan Burma.
Menjelang akhir
pendudukan Jepang di Indonesia, jumlah pasukan Heiho diperkirakan mencapai
42.000 orang dengan lebih dari setengahnya terkonsentrasi di pulau Jawa. Heiho
dibubarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia setelah
Jepang menyerah pada Belanda dan sebagian anggotanya dialihkan
menjadi anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR).
6. Seinendan adalah organisasi semi militer yang
didirikan pada tanggal 29 April 1943. Orang-orang yang boleh mengikuti
organisasi ini adalah pemuda yang berumur 14-22 tahun. Tujuan didirikannya
Seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan menggunakan tangan dan kekuatannya sendiri.
Tetapi, maksud terselubung diadakannya pendidikan dan pelatihannya ini adalah
guna mempersiapkan pasukan cadangan untuk kepentingan Jepang di Perang Asia
Timur Raya.
7. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)
dibentuk pada 29 April 1943. Tujuan pembentukan Keibodan adalah untuk
membantu polisi Jepang pada masa penjajahan Jepang di Indonesia. Keibodan
di Sumatra dikenal dengan nama Bogodan, sedangkan di Kalimantan lebih
dikenal dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Di kalangan penduduk Cina
dibentuk semacam Keibodan dengan nama Kayo Keibotai. Pembina Keibodan
disebut dengan Keimumbu.
8. Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943.
Anggota Fujinkai terdidri atas para wanita Indonesia yang berusia 15 tahun
keatas. Tujuan pembentukan Fujinkai juga membantu Jepang berperang melawan
Sekutu. Organisasi ini bertugas untuk mengerahkan tenaga perempuan turut serta
dalam memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib. Dana wajib
dapat berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak ataupun keperluan-keperluan
lainnya yang digunakan untuk perang. Pengerahan tenaga untuk berperang
tidak hanya berlaku bagi kaum laki-laki, tetapi berlaku juga untuk kaum wanita
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar